Ekosistem Digital Adalah Prioritas para CIO di Tahun 2017

Sebagaimana era digitalisasi telah berlangsung cukup lama, perusahaan semakin menemukan diri mereka pada bagian ekosistem digital. Ekosistem digital terbagi atas pengelompokan perusahaan, pesaing, pelanggan, regulator dan pemangku kepentingan lain yang bertukar informasi dan berinteraksi secara elektronik. Survey global tahunan Gartner terhadap CIO menunjukkan bahwa, meskipun hanya sedikit peningkatan dalam anggaran perusahaan IT (2,2 persen secara global), anggaran pada digitalisasi terus meningkat.

CIO Akan Melakukan “Kebangkitan Ekosistem Digital” di Tahun 2017

Ekosistem Digital Menempati Prioritas Tertinggi Para CIO di Tahun 2017

Analis Gartner mempresentasikan temuan ini selama Symposium / ITxpo Gartner, pada bulan Oktober 2017. Agenda Survey CIO mengumpulkan data dari 2.598 responden CIO di 93 negara pada semua industri utama. Responden tersebut mewakili anggaran sekitar USD 9.4 Triliun dalam sektor publik dan USD 292 miliar atau anggaran sebesar Rp. 4000 triliun untuk belanja IT. Untuk keperluan survey, responden dikategorikan dengan level Top performer, Medium performer, dan Low performer dalam hal digitalisasi bisnis.

Data dari survei 2017 menunjukkan pola investasi para CIO telah bergeser dalam menanggapi transformasi digital. CIO tingkatan medium sudah menghabiskan 18 persen dari anggaran mereka untuk mendukung digitalisasi. Hal ini telah di analisa bahwa akan meningkat menjadi 28 persen pada tahun 2018. CIO level Top melakukan usaha (di mana digitalisasi sepenuhnya diberlakukan ke dalam proses perencanaan dan model bisnis) sudah menghabiskan 34 persen dari anggaran IT mereka pada transformasi digital berkelanjutan. Para analis memperkirakan bahwa anggaran tersebut akan meningkat menjadi 44 persen pada tahun 2018.

Respon survey juga menunjukkan fakta bahwa keanggotaan ekosistem digital meningkat seiring dengan kematangan digital. Salah satu faktor yang membedakan dari bisnis digital berkinerja tinggi adalah inovasi dan / atau partisipasi dalam ekosistem digital. Tujuh puluh sembilan persen dari top performer menunjukkan partisipasi mereka dalam ekosistem digital dibandingkan dengan 49 persen dan 24 persen untuk masing-masing pemain medium dan low.

Sebuah ekosistem digital menguatkan jangkauan perusahaan. Hal ini memungkinkan koneksi terukur antara mitra dan pelanggan. Ekosistem digital juga menyediakan platform untuk pihak yang tidak dikenal untuk terhubung dengan satu sama lain. Ekosistem mengaburkan batas-batas industri dan mendorong timbulnya jenis perusahaan baru, produk dan jasa.

ekosistem digital sebagai prioritas tertinggi para CIODalam rangka untuk berpartisipasi penuh dalam ekosistem digital, para CIO perlu fokus pada tiga faktor utama: teknologi inti mereka, kemampuan organisasi dan kepemimpinan di perusahaan. Berikut penjelasannya:

  • Memperpanjang Teknologi Informasi Agar Siap Untuk Ekosistem Digital

    Kombinasi teknologi on-premise dan teknologi digital yang berkembang dapa mendukung transisi ke ekosistem digital. Hal ini termasuk investasi pada teknologi terpenting, para CIO, layanan cloud (seperti layanan cloud amazon) dan colocation data center, manajemen pasar digital dan keamanan. Bisnis intelijen (BI) dan analisis prioritasnya terus menanjak untuk investasi di semua jenis organisasi dengan rata-rata 38 persen dari CIO menempatkan hal ini dalam tiga prioritas utama mereka.

    Untuk semua CIO kecuali top performer CIO, perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) tetap menjadi investasi yang signifikan dengan 22 persen CIO Medium dan 30 persen CIO Low menempatkannya di posisi ketiga pada prioritas teknologi mereka. Hanya delapan persen dari top performer CIO menempatkan ERP pada tiga prioritas utama. Hal ini dapat disebabkan karena para CIO top performer telah cukup banyak berinvestasi dalam modernisasi ERP. Sebaliknya, CIO low performer menginvestasikan dana besar dalam kegiatan yang bukan untuk memberikan nilai pembeda. Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa mereka akan harus bekerja keras untuk melakukan modernisasi teknologi inti mereka sebelum mereka dapat mempertimbangkan investasi bisnis ala digital.

  • Menyiapkan Perusahaan Untuk Ekosistem Digital

    CIO di seluruh perusahaan mengidentifikasi kesenjangan keterampilan IT sebagai penghalang utama untuk mencapai tujuan mereka. Rata-rata 34 persen dari para CIO melaporkan bahwa keterampilan yang berhubungan dengan sistem informasi merupakan kesenjangan terbesar, terutama keterampilan terbaru yang diperlukan, kebanyakan pada lingkungan analisis canggih. Keterampilan yang telah diterapkan sebelumnya untuk analisis diagnostik predigital tidak cukup untuk skenario baru data real-time yang disajikan oleh Internet of Things (IOT), analisis pribadi, teknologi operasional dan ekosistem informasi. Namun hal ini dapat diatasi dengan menggandeng jasa outsourcing IT, sehingga hal ini tidak menjadi isu lagi.

    Adopsi bimodal IT adalah kunci untuk membentuk lingkungan yang siap untuk ekosistem digital dan ini adalah area di mana perusahaan dapat membuat kemajuan. Temuan survey menunjukkan bahwa rata-rata, 43 persen CIO mengatakan bahwa mereka bimodal. Namun, CIO top performer jauh melebihi CIO medium dan low performer dalam penggunaan bimodal dengan 68 persen dari semua pemain terkemuka telah mengadopsi bimodal. Sedangkan Low dan Medium performer hanya 17 persen.

  • Kepemimpinan Dalam Ekosistem Digital

    Memahami prioritas bisnis dan menerapkan nilai disiplin untuk menginformasikan manajemen dan pelaksana merupakan dasar dalam bertransisi ke ekosistem digital. Survey menunjukkan bahwa, bersama dengan CEO mereka, pemimpin CIO berkinerja tinggi berbagi fokus pada pertumbuhan dan digitalisasi. Pertumbuhan adalah tema yang berulang dalam prioritas bisnis strategis tahun ini. 28 persen dari top performer, 21 persen dari para medium performer, dan 24 persen low performer mengidentifikasi hal tersebut sebagai tiga prioritas utama. Bisnis digital / digitalisasi merupakan prioritas bisnis strategis yang tinggi di antara top performer.

    Untuk membuat kepemimpinan yang siap untuk ekosistem digital, pimpinan perusahaan harus mengevaluasi ulang prioritas kepemimpinan. Mereka juga akan melibatkan para pemangku kepentingan dalam inisiatif digital. Pemimpin yang merupakan pemikir panorama ekosistem digital, akan mencari kesempatan di setiap arah, menumbuhkan beragam kemitraan, dan mempertanyakan proposisi nilai dan model bisnis dari masa lalu.

Kesimpulan:

Arti dari pendapatan dan proses digital terbuka untuk interpretasi. Jelas bahwa digitalisasi bisnis adalah kenyataan sekarang ini. Transformasi digital diharapkan menjadi aspek yang sangat signifikan dalam mencapai keunggulan kompetitif dan diferensiasi dengan menggunakan teknologi informasi. Digitalisasi bisnis juga termasuk pada digital marketing, hal ini menjadi penting ketika semakin tingginya tingkat akses internet secara global.

Meskipun tidak setiap perusahaan dan instansi pemerintah dapat menjadi platform bisnis dalam hal dinamika industri, peluang digital baru dan ancaman terbaru dapat berarti bahwa semua perusahaan perlu memahami dan mengeksploitasi efek platform digital terhadap seluruh bisnis mereka untuk tetap bertahan.

 

Advertisement

Kategori

Powered by

digital marketing specialist
Jasa SEO Indonesia Terbaik

Artikel Terkait

Pin It on Pinterest

Share This