Transformasi Digital Dalam Meningkatkan Layanan Perbankan

Layanan perbankan selalu di tuntut untuk lebih mobile, terutama dalam era FinTech sekarang ini. Bayangkan dengan sebuah gadget, anda dapat membayar belanjaan di Alfamart tanpa perlu membuka dompet. Disamping itu, anda juga dapat membayar apapun cukup dengan menempelkan QR code anda ke mesin QR Code scanner. Dalam meningkatkan layanan perbankan, tentu harus melakukan transformasi digital atau digitalisasi bisnis.

Transformasi Digital Dalam Meningkatkan Layanan Perbankan

Untuk melakukan hal tersebut, tentunya infrastruktur TI perbankan tersebut harus sudah siap. Baik dari sisi optimalisasi maupun keamanan, semua perlu di siapkan. Perbankan di Indonesia pada tahun 2017 ini akan berlomba dalam meningkatkan pelayanan pelanggan. Untuk itu, mereka perlu ber inovasi dan melepas fitur-fitur baru ke pengguna. Hal tersebut termasuk pada apa yang di katakan sebagai Transformasi Digital.

Meningkatkan Layanan Perbankan Dengan Transformasi Digital

Sebuah perbankan akan memiliki banyak jenis transaksi. Terutama untuk transaksi mikro, transformasi digital selain dapat menigkatkan pelayanan perbankan – juga dapat mengurangi keterlibatan karyawan. Sehingga, selain mendapatkan keunggulan kompetitif, perbankan juga dapat mengurangi beban kerja karyawan.

Berikut beberapa layanan yang dapat dilakukan dengan transformasi digital:

  • Pembayaran Transaksi

    Dengan QR Code scanner, hal ini dapat di mungkinkan. Seluruh pembayaran yang di otorisasi melalui QR Code dan lapisan pengaman lanjutan dapat dipakai untuk pembayaran non tunai. Tentu hal ini dapat berguna untuk membayar apa saja, seperti pembayaran di apotik, pasar swalayan, restoran, bioskop, tempat rekreasi dan apa saja. Dengan layanan seperti ini, penggunaan ATM untuk tarik tunai akan berkurang secara signifikan. Perusahaan perbankan akan menghemat biaya operasional per ATM.

    Pembayaran transaksi dengan QR Code ini juga dapat di integrasikan dengan web. Misal, untuk berdonasi online di KitaBisa.Com dan Anak-Bangsa.Org para donatur dapat langsung membayar donasi mereka dengan sistem scan QR code yang tertera di web.

  • Jual Beli Saham Online

    Ekonomi dunia masih belum stabil. Pemerintah saat ini di tahun 2017 masih lebih fokus soal infrastruktur ketimbang operasional penggerak perekonomian secara keseluruhan. Perbankan dan BEI dapat mengambil langkah proaktif dengan membuat sistem jual beli saham online. Sistem transaksi saham online dapat dilakukan secara mandiri per individu. Setiap orang dapat mengalihkan saldonya untuk jual beli saham perusahaan lokal. Kemudian di layar web atau ponsel mereka ada aplikasi yang memberikan pilihan investasi saham, saran-saran, saham alert, dan transaksi dengan sistem scaling.

    Dengan adanya sistem transaksi saham dari ponsel, tentunya setiap pemain saham tidak perlu repot berkomunikasi dengan para pialang di lapangan. Para pialang saham, cukup memberikan alert atau saran pada keputusan yang akan di ambil oleh tiap investor saham individu.

Tentunya masih banyak lagi yang dapat di tingkatkan dari layanan perbankan dengan transformasi digital. Hanya saja, jika seluruh perbankan melakukan hal yang sama, maka persaingan akan terjadi pada inovasi. Untuk hal tersebut, para pakar IT dan Bisnis di dunia telah mendefinisikan bahwa Transformasi Digital adalah strategi jangka panjang. Ini artinya transformasi digital adalah inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan pelayanan, menghemat biaya operasional dan mengoptimalkan kebergunaan karyawan.

Namun untuk melaksanakan transformasi digital, setiap perusahaan perbankan wajib menerapkan pola kerja DevOps. Tanpa lingkungan DevOps, transformasi digital dapat beresiko pada downtime atau kelumpuhan sistem. Hal ini justru akan menurunkan tingkat layanan dan operasional, selain akan menguras banyak biaya dan kehilangan bisnis.

DevOps Sebagai Pondasi Transformasi Digital di Era Fintech

DevOps termasuk pada kesiapan infrastruktur IT perusahaan dalam meningkatkan layanan perbankan di era FintTech ini. Dimana berbagai fitur aplikasi akan semakin banyak ragam fungsi, hal tersebut dihasilkan dari inovasi tim pengembangan bisnis. Kemudian para pengembang akan melakukan kodifikasi dan memerlukan pengujian.

Sebelum era DevOps, pengujian dilakukan pada lingkungan tim pengembang. Ketika dijalankan di lingkungan operasional lantas menyebabkan sistem lumpuh. Pengujian ini sangat memerlukan lingkungan yang mirip dengan lingkungan sistem yang sedang berjalan. Sehingga, setelah berhasil di uji dan di lepas ke sistem yang berjalan tidak akan menyebabkan kegagalan sistem.

DevOps menggunakan platform kontainerisasi dan orkestrasi infrastruktur. Dengan kontainerisasi, sistem dapat lebih terlindung dari penyebaran kesalahan kodifikasi. Dalam lingkungan kontainerisasi, seluruh sistem beda versi dapat di orkestrasi, hal ini disebut sebagai “Agnostik”. Selain itu, setiap modul dapat ter isolasi dalam sebuah cluster, hal ini dapat mencegah penyebaran kesalahan. Hal ini menjadikan DevOps sebagai pondasi dalam melakukan transformasi digital untuk meningkatkan layanan perbankan atau di jenis usaha lain yang mempunyai sistem yang kompleks.

Tanpa DevOps, perusahaan yang melakukan transformasi digital untuk meningkatkan layanan perbankan akan menemukan banyak hambatan. Perusahaan memerlukan sistem cadangan atau mitigasi bencana TI yang lebih dikenal dengan Disaster Recovery. Situs pemulihan tersebut harus berada di lokasi yang berbeda dengan data center operasional. Dan untuk menjaga efektivitas pemulihan bencana, sebaiknya perusahaan perbankan memakai layanan disaster recovery yang berada di Indonesia. Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan data loss karena delay, dan semakin mempersingkat waktu untuk fail-over.

Dengan DevOps, perusahaan tidak perlu khawatir akan downtime. Dan tanpa DevOps, perusahaan dapat mengandalkan pada situs disaster recovery. Sehingga, transformasi digital yang sudah menjadi kebutuhan perusahaan modern saat ini tidak membawa risiko yang fatal. Selain itu, perusahaan wajib menerapkan konsep “Zero Trust Network” untuk menjaga keamanan. Lembaga keuangan merupakan sasaran utama kejahatan maya.

Semoga dengan transformasi digital, selain dapat meningkatkan layanan perbankan, juga dapat di gunakan pada sistem koperasi. Sehingga uang semakin berputar, dan ini dapat menjaga tingkat inflasi yang semakin mengkhawatirkan di tahun 2017 ini. Hukum uang adalah harus berputar, jika menumpuk di suatu tempat maka akan akan meningkatkan inflasi.

 

Advertisement

Kategori

Powered by

digital marketing specialist
Jasa SEO Indonesia Terbaik

Artikel Terkait

Pin It on Pinterest

Share This