Pasar Managed Service Semakin Kompetitif

Pasar Managed Service Semakin KompetitifPara perusahaan kini makin menyukai untuk meng-outsource beberapa pekerjaan IT mereka, namun meningkatnya persaingan di pasar berarti para provider jasa managed service Indonesia harus dapat menghemat biaya, meningkatkan kecanggihan dan memberikan kemampuan cerdas pada bisnis pelanggannya. Perusahaan managed services akan menjadi semakin khusus keahliannya sebagaimana masuknya para pendatang baru jasa managed serviced di Indonesia, sehingga para existing Managed Service Provider (MSP) harus bekerja lebih keras untuk meuakinkan klien terhadap layanan yang lebih baik.

Salah satu aspek yang paling sulit dalam menjual jasa managed services adalah menunjukkan pengembalian atas investasi (ROI) bagi pengguna akhir. Pengguna akhir mempertimbangkan waktu respon, keamanan data dan privasi, dan uptime 24/7 dimana merupakan faktor yang paling penting dalam mempertimbangkan apakah akan menggunakan MSP.

Tapi ketika memilih untuk menyewa jasa MSP yang spesifik, pluralitas klien yang disurvei sebanyak 27% mengatakan bahwa mereka memilih penyedia layanan managed service berdasarkan pada layanan tertentu yang ditawarkan mereka. Kelompok berikutnya sebesar 23% teteap memakai perusahaan MSP yang mereka pernah bekerjasma sebelumnya, sementara 16% menyewa MSP berdasarkan reputasinya.

Perusahaan yang mempekerjakan perusahaan MSP menyatakan bahwa alasan utama mereka adalah perlunya menerapkan solusi IT yang mereka butuhkan namun tidak tahu bagaimana cara menanganinya karena kekurangan sumber daya pada manajemen untuk melakukannya, dengan harapan bahwa para MSP dapat memberikan layanan yang lebih hemat dan efektif daripada klien mengelola sendiri dengan para karyawannya.

Alasan Perusahaan Memakai Jasa Managed Services

Kenapa Harus Memakai Jasa Managed Service ?

Berikut beberapa alasan utama para perusahaan dalam menyewa jasa Managed Services:

  • Kecepatan respon
  • Keamanan
  • Uptime
  • 27% memilih penyedia berdasarkan pada layanan tertentu
  • 23% memilih penyedia yang mereka memiliki hubungan sebelumnya
  • 16% menyewa MSP berdasarkan reputasi.

Meskipun momentum seputar managed services dan model sejenisnya seperti Aplplication Service Provider (ASP) telah datang dan pergi sebelumnya, perubahan di dunia usaha membuat gagasan mengenai jasa MSP semakin layak untuk digunakan.

Lebih khusus lagi, koneksi internet broadband telah memungkinkan para penyedia aplikasi untuk membuat layanan yang lebih canggih lagi. Peningkatan globalisasi dan mobilitas pekerja juga telah meningkatkan permintaan untuk jasa Managed Service di Indonesia yang mana dapat dilayani dari belahan dunia manapun.

Dalam hal pelayanan jasa Managed Service, para provider di Indonesia dapat melayani client selain perusahaan di Indonesia. Contohnya seperti Elitery sebuah perusahaan Managed IT Services Indonesia yang telah melayani beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat, ada poin menarik disini karena perusahaan besar di negara maju seperti Amerika Serikat banyak membutuhkan monitoring dan pengelolaan infrastruktur IT mereka baik server, jaringan, maupun aplikasi secara 24 jam penuh, dengan menggunakan jasa managed service dari belahan dunia yang berbeda waktu tentunya hal tersebut dapat dipenuhi.

Teknologi tingkat konsumen semakin merayap ke budaya perusahaan, instant messaging misalnya, yang sebelumnya digunakan untuk menjadi alat komunikasi anak muda; sekarang ini merupakan cara komunikasi utama di perkantoran, namun bersama dengan perubahan tersebut di jaringan maka akan terdapat masalah keamanan.

Pada saat yang sama, kedewasaan IT berarti bahwa perusahaan mulai melihat departemen IT mereka kurang berbeda dalam menghadapi persaingan, dan lebih hanya sekedar utilitas lain saja, padahal kebanyakan dari semua perubahan teknologi intinya adalah tentang efisiensi dan tentang berfokus pada kompetensi.

Untuk itu, para MSP harus dapat menjelaskan portofolio layanan jasa managed IT service yang dapat mereka tawarkan ke pelanggan, dengan tujuan akhir mengambil alih operasional IT klien agar mereka dapat meningkatkan produktifitas pada bisnis utama mereka masing-masing. Tapi perubahan itu harus ditangani dengan hati-hati dan secara bertahap, jangan sampai karena terlalu bernafsu malah membuat infrastruktur dan operasional client menjadi tambah berantakan sehinga reputasi MSP itu sendiri yang akan hancur.

Para pemilik perusahaan MSP harus dapat juga memfokuskan pada aspek non teknis dari bisnis yang mereka lakukan. Penelitian CompTIA mengindikasikan bahwa tantangan internal terbesar para MSP adalah menemukan karyawan dengan latar belakang teknis yang baik yang juga dapat menjual layanan kepada klien, dan perlu diingat bahwa layanan jarak jauh (remote service) tidak serta merta mengurangi bahkan menghilangkan kontak komunikasi provider dengan pelanggan, memang para pelanggan tidak keberatan bahwa dengan model MSP berarti mereka akan jarang melihat anda, akan tetapi mereka tetap ingin melihat anda.

Dari sisi perangkat lunak, para MSP menggunakan untuk memantau dan memperbaiki sistem atau infrastruktur IT para klien, namun para MSP terancam oleh keberadaan software yang dibuat oleh para vendor komputer, sehingga dalam hal ini kepercayaan dalam pengelolaan layanan dan kedekatan hubungan serta kenyamanan dalam menggunakan jasa managed service merupakan faktor kunci untuk meminimalisir ancaman tersebut.

Win-Win Solution Antara Managed Service Provider dan Client

Untuk dapat bertahan, para MSP harus mengenal pelanggan mereka lebih dekat dan mendalam, dan mengambil peran sebagai konsultan teknologi bukan hanya sekedar penyedia. Misalnya dengan mengamati kebiasaan tertentu tiap client pada aplikasi yang mereka gunakan, dan merekomendasikan cara-cara untuk memotong aplikasi yang tidak diperlukan atau untuk meningkatkan efisiensi pekerja, dalam hal ini proaktif managed service akan lebih mendapat kesempatan besar dalam memajukan bisnisnya sembari memajukan bisnis clientnya dari sisi kemudahan dan kelancaran operasional IT.

Penedekatan ini dipakai oleh salah satu perusahaan teknologi di California, strateginya adalah untuk berlaku sebagai petugas informasi kepada kliennya, sehingga mereka dapat fokus pada bisnis utama mereka dan menyerahkan seluruh pekerjaan departemen IT kepada perusahaan MSP tersebut, yang mana menurut wakil presiden perusahaan teknologi tersebut bahwa mereka tidak menjual layanan akan tetapi mereka menjual nilai dari sebuah sistem.

 

Advertisement

Kategori

Powered by

digital marketing specialist
Jasa SEO Indonesia Terbaik

Artikel Terkait

Pin It on Pinterest

Share This