Saat ini, etanol sudah menjadi sumber alternative untuk bahan bakar kendaraan. Bahkan, beberapa produsen mobil mulai membuat mobil yang menggunakan bahan bakar etanol karena terbukti lebih hemat dan lebih ramah lingkungan. Adapun bahan baku pembuatan etanol yaitu singkong, limbah kelapa, tetes tebu, sorgum, sagu, aren, bonggol pisang, gas CO2, batu bara dan lainnya. Yupss… semua bahan baku pembuatan etanol merupakan bahan alami yang dapat diperbarui sehingga lebih aman dan tidak mudah habis. Berbeda dengan bensin yang bahan bakunya terdiri dari fosil yang tidak bisa diperbarui lagi.
Saat ini juga banyak perlombaan membuat mobil berbahan bakar etanol yang diadakan untuk kalangan mahasiswa. Bahkan, perusahaan mobil ternama asal Jepang yaitu Toyota sudah membuat mobil berbahan bakar etanol sejak tahun 2010. Semakin banyak alat transportasi yang menggunakan etanol maka akan semakin tinggi pula permintaan etanol. Saat ini sudah mulai bermunculan industri kecil yang ikut memproduksi etanol kemudian dijual ke berbagai produsen ataupun industri yang memang membutuhkan etanol untuk pembuatan produk. Yupss…selain untuk bahan bakar, etanol juga digunakan untuk industri dan juga farmasi.
Kebutuhan Ethnaol di Indonesia Per Tahun 2015
Kebutuhan Etanol di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 3 juta kiloliter per tahunnya. Sedangkan produksi Etanol di Indonesia masih sebanyak 535 ribu kiloliter per tahun. Berarti saat ini, Indonesia masih kekurangan pasokan etanol sebesar 2,465 juta kiloliter lagi. Maka dari itu, semakin banyak pihak yang terlibat dalam produksi etanol maka dapat memberikan dampak yang sangat baik untuk petumbuhan Indonesai itu sendiri. Penyebab lainnya kurangnya pasokan etanol di Indonesia yaitu karena rendahnya harga untuk pasar lokal. Sehingga banyak pengusaha etanol yang lebih memilih untuk mengekspor etanol karena harganya yang jauh lebih tinggi.
Sekarang ini, Indonesia sangat membutuhkan infrastruktur dan juga otoritas khusus untuk produksi etanol. Juga produksi etanol terus ditingkatkan maka kondisi rakyat akan semakin sejahtera karena mulai dari petani yang membuat bahan baku etanol hingga para produsen etanolnya mendapatkan keuntungan yang layak, sehingga para produsen etanol tidak perlu mengekspor etanol lagi. Dengan tinginya kebutuhan ethanol di Indonesia per tahun 2015 ini diharapkan dapat mengajak banyak pihak yang memproduksi ethanol untuk fokus pada pasar lokal terlebih dahulu.
