Infrastruktur Digital Diabaikan, Apa Yang Akan Terjadi?

Sudah menjadi hal umum bahwa teknologi informasi telah menjadi tulang punggung operasional dibanyak sendi kehidupan manusia sekarang ini. Apa akibatnya jika infrastruktur digital diabaikan baik oleh pemerintah maupun pelaku bisnis?

Infrastruktur Digital Telah Menjadi Hal Paling Penting

Penetrasi pengguna internet telah mencakup lebih dari setengah populasi penduduk di dunia. Demikian di Indonesia, yang telah memiliki 230 juta pengguna internet (dari total 250 juta penduduk: update di tahun 2023).

Hal tersebut memberikan peluang bagi perusahaan rintisan untuk membuat inovasi yang memudahkan dan lebih memberikan penghematan. Contohnya, transportasi online, marketplace, dan fintech. Perusahaan yang lambat dalam bertransformasi digital maka pangsa pasarnya akan dikuasai oleh perusahaan yang cepat dalam menghantarkan inovasi.

Seperti pada layanan keuangan digital atau fintech, akan banyak perbankan yang menutup cabang dan mengurangi karyawan. Hal ini disebabkan karena orang semakin jarang melakukan transaksi ke cabang, bahkan ke ATM.

Tentunya, semua hal tersebut melibatkan teknologi informasi sebagai tulang punggung operasional dan layanan. Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa infrastruktur digital yang dapat diandalkan sangat diperlukan untuk bisnis sekarang ini.

Tanpa infrastruktur digital yang tepat, tentu proses digitalisasi bisnis akan menemui banyak hambatan. Infrastruktur digital disetiap bisnis bersifat unik. Lantas, infrastruktur digital yang seperti apa yang dapat diandalkan untuk bisnis anda ?

Mengenal Infrastruktur Digital

Infrastruktur digital adalah kebutuhan mendasar yang diperlukan untuk memiliki kemampuan teknologi informasi suatu bangsa, wilayah, kota atau organisasi. Dengan ekstensi, infrastruktur digital diperlukan untuk ekonomi dan kualitas kehidupan bangsa modern. Berikut ini adalah contoh umum dari infrastruktur digital.

Jaringan
  • Backbone Internet

    Rute data prinsip dimana benua, negara dan wilayah menghubungkan jaringan untuk membentuk internet. Ini mungkin termasuk kabel komunikasi bawah laut dan fasilitas yang digunakan oleh jaringan tier 1 untuk interkoneksi.

  • Fixed Broadband

    Jaringan yang menghubungkan wilayah dan kota dengan internet kabel. Ini termasuk koneksi mil terakhir ke rumah, bisnis, pusat data, fasilitas dan infrastruktur.

  • Telekomunikasi Seluler

    Jaringan seluler yang menyediakan internet broadband nirkabel dan layanan komunikasi.

  • Satelit Komunikasi

    Satelit yang menyediakan layanan jaringan atau informasi.

  • Infrastruktur Jaringan

    Infrastruktur jaringan lain seperti jaringan Wi-Fi.

Data Center dan Cloud
  • Data Center

    Fasilitas yang mengelola komputasi, penyimpanan data, dan layanan jaringan.

  • Komputasi Awan

    Platform yang menawarkan komputasi, penyimpanan data, dan layanan jaringan sesuai permintaan.

Dalam menghadapi pengujian dalam rangka inovasi dan antisipasi serangan cyber, perusahaan dan pemerintahan sangat penting untuk memiliki pencadangan yang saat ini lebih banyak berbasis cloud. Contohnya fasilitas backup as a service yang banyak disediakan oleh data center di Indonesia.

Sistem dan Platform
  • Platform

    Platform untuk mengembangkan, menyebarkan, dan mengoperasikan layanan perangkat lunak. Seringkali berbasis cloud.

  • Sistem

    Perangkat lunak yang terutama berkaitan dengan otomatisasi sebagai lawan menjadi alat bagi pengguna.

  • Aplikasi

    Perangkat lunak yang terutama ditujukan untuk digunakan sebagai alat oleh orang-orang termasuk aplikasi seluler.

API dan Integrasi

Layanan yang memungkinkan berbagai platform, sistem, dan aplikasi untuk bekerja bersama dan berbagi informasi. Dalam beberapa kasus, API begitu luas digunakan sehingga menjadi penting untuk operasional bisnis.

Perangkat dan IoT
  • Perangkat Pengguna

    Perangkat pengguna akhir seperti ponsel dan laptop.

  • IoT

    Robot, mesin, sensor, fasilitas, infrastruktur, produk, kendaraan, dan lingkungan yang dioperasikan menggunakan koneksi internet.

Inovasi merupakan tujuan awal dari transformasi digital. Inovasi memerlukan pengujian. Pengujian dapat menyebabkan gangguan pada layanan yang sedang berjalan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami ekosistem infrastruktur digital agar dapat menentukan set apa saja yang harus diadakan.

Lantas, Apa Akibatnya Jika Infrastruktur Digital Dianggap Belum Terlalu Penting?

Di Indonesia khususnya, infrastruktur digital di perusahaan dan pemerintahan masih banyak yang berdiri sendiri atau stand-alone. Hal ini akan menghambat proses transformasi digital. Selain itu, pemborosan juga akan terjadi, karena infrastruktur digital warisan sering tergantung pada satu vendor tertentu.

Persaingan akan terjadi dalam kecepatan mengantarkan inovasi. Pengujian dan serangan cyber tidak dapat lagi menjadi alasan “mohon maaf layanan terganggu” pada pengguna. Para pengguna akan lari ke pesaing dan melempar keluhan mereka melalui media sosial. Jika terjadi viral, maka reputasi rusak.

Terutama di sektor pemerintahan, yang saat ini ada peraturan baru untuk menggunakan data center dari kominfo. Hal akan memperlambat proses transformasi digital.

Untungnya, saat ini untuk memenuhi skala kebutuhan yang meningkat, perusahaan dan sektor pemerintahan dapat menggunakan infrastruktur cloud.

Berikut apa yang terjadi jika infrastruktur digital diabaikan:

  • Menjadi Tertinggal

    Tanpa infrastruktur digital, kemampuan dalam mengikuti perkembangan dan tuntutan jaman akan semakin lamban. Ini artinya, baik perusahaan, pemerintahan atau suatu kota akan menjadi tertinggal dibanding yang telah melakukan transformasi infrastruktur teknologi informasi.

  • Penurunan Produktivitas dan Ekonomi

    Inti dari transformasi digital adalah penghematan, kecepatan dan kemudahan. Ini memerlukan infrastruktur yang tepat, jika tidak maka yang akan terjadi adalah sebaliknya.

    Sebagai contoh, pembayaran pintu tol dengan kartu merupakan suatu inovasi yang memberikan penghematan besar. Awalnya, banyak yang khawatir akan adanya pengurangan tenaga kerja, akan tetapi hal itu tidak terjadi, yang terjadi adalah peningkatan kualitas karyawan.

  • Kekecewaan Meningkat

    Sebuah layanan seharusnya memudahkan pengguna. Namun, jika infrastruktur IT tidak dapat diandalkan dan sering terjadi downtime maka pengguna akan mengalami kegagalan akses yang berujung pada kekecewaan. Ini dapat menurunkan kepercayaan dan reputasi.

Teknologi terus memainkan peran utama dalam sendi kehidupan manusia. Dalam era digital sekarang ini, perkembangan teknologi meningkat secara eksponensial.

Oleh karena itu, sudah saatnya untuk memikirkan ulang kesiapan dalam bertransformasi digital, yang dimulai dari transformasi infrastruktur teknologi informasi. Terutama untuk rezim sekarang ini yang sering melontarkan ide revolusi industri 4.0, transformasi infrastruktur seharusnya sudah mulai jadi pembahasan di tingkat nasional.

Anda dapat menghubungi konsultan transformasi digital berpengalaman untuk memulainya.

Semoga bermanfaat..

 

Advertisement

Kategori

Powered by

digital marketing specialist
Jasa SEO Indonesia Terbaik

Artikel Terkait

Pin It on Pinterest

Share This