Otomatisasi TI Dapat Menguntungkan Perusahaan Anda

Kita semua tahu otomatisasi TI merupakan alat penghemat waktu. Hampir semua sysadmin menulis skrip untuk mengotomatisasi beberapa tugas yang paling sering dan berulang-ulang untuk dilakukan. Otomatisasi IT yang baik dapat meningkatkan alur kerja operasional dan kontribusi untuk bisnis, jauh melampaui mempercepat kinerja tugas yang berulang.

Otomatisasi TI Dapat Menguntungkan Perusahaan Anda Dalam Banyak Hal

Infrastruktur Teknologi Informasi dan Permasalahannya

Otomasi juga meningkatkan kualitas hidup infrastruktur IT anda. Dengan memotong waktu yang harus anda habiskan pada tugas-tugas administrasi. Otomasi dapat membebaskan Anda dan tim Anda untuk melakukan apa yang Anda sukai dan lebih penting untuk bisnis. Misal: pemecahan masalah yang penting bagi bisnis, membantu pengguna dan mempelajari teknologi baru.

Banyak admin IT mengatakan bahwa mereka frustrasi dengan atas peningkatan beban kerja mereka. Paradoksnya, mereka juga mengatakan pekerjaan mereka tidak menantang atau tidak cukup memberikan manfaat.

Tanpa otomatisasi, pekerjaan yang dilakukan admin IT terus terkikis oleh perubahan kecil, pemeliharaan, kekhawatiran tentang kerapuhan sistem. Akhirnya, seluruh sistem menjadi zona yang takut untuk dimasuki, sehingga Anda memutuskan untuk membangun kembali. Kemudian siklus dimulai lagi, tapi masalahnya tidak selesai. Masalah yang sama kembali muncul lagi dan lagi, meskipun sudah dibangun ulang. Untuk perusahaan, siklus ini menghambat kemajuan dan inovasi, ini merupakan pemborosan waktu dan biaya.

Untuk sysadmin, memanifestasikan siklus dalam kebosanan, kejenuhan dan omset. Singkatnya, otomatisasi IT sangat bagus untuk bisnis dan orang-orang. Dalam tulisan ini, kita akan berbicara tentang manfaat otomatisasi teknologi informasi tertentu yang dapat diterapkan di perusahaan Anda, dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Otomasi juga menghilangkan banyak kerepotan administrasi sistem, membebaskan karyawan IT untuk melakukan pekerjaan yang lebih menarik dan memainkan peran yang lebih strategis.

Manfaat Otomatisasi TI Untuk Perusahaan Anda

Kita akan membahas manfaat dari otomatisasi TI pada tiga bidang yang berbeda namun saling terkait:

Kebutuhan Bisnis

Kemungkinan Memprediksi

Agility dan Keyakinan

Manfaat otomatisasi IT Secara Umum

Setiap manfaat dari otomatisasi IT mengarah ke hal-hal yang lebih baik dalam mengelola tugas dan permasalahan. Setiap perusahaan, nirlaba, lembaga pendidikan atau badan pemerintah harus menggunakan alat otomatisasi IT. Peta kinerja IT dapat membeikan hal yang lebih baik terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan, seperti yang kita pelajari dari beberapa survei mengenai DevOps.

Peningkatan kinerja IT tidak hanya datang dari kesalahan yang lebih sedikit dan kurangnya downtime, meskipun – itu juga dapat berakibat langsung pada waktu yang dimiliki oleh sysadmin dari tugas-tugas manual dan penyelesaian masalah (troubleshoot). Perusahaan harus dapat mendorong para sysadmin agar lebih dapat berpikir secara strategis tentang arsitektur TI dan penyebaran aplikasi, dan menyelaraskan hal tersebut dengan tujuan bisnis. Kita tahu sebagian sysadmin yang jauh lebih bahagia adalah yang lebih dapat berfokus sebagai mitra bisnis strategis.

Mari kita bahas ke sembilan manfaat tersebut diatas bersama-sama, siapkan secangkir teh atau kopi. Jika dirasa perlu, bookmark halaman website mengenai otomatisasi IT ini. Tujuan artikel ini untuk membantu Anda berpikir di mana manfaat paling penting dalam situasi Anda terhadap apa yang dapat diharapkan dari otomatisasi TI.

Kebutuhan Bisnis

Sebuah contoh dramatis dari downtime yang disebabkan oleh kurangnya otomatisasi adalah kasus padamnya sebuah data center perusahaan pasar modal (capital investment) yang terkenal dengan kehilangan $ 460.000.000 dalam 45 menit dari perdagangan karena kegagalan update yang telah secara manual dilakukan untuk software yang berumur 8 tahun. (Kisah ini berfungsi sebagai kisah peringatan tentang konsekuensi potensial dari utang teknis.)

Kalau perusahaan pialang saham tersebut melakukan otomatisasi penyebaran, server sepenuhnya dapat kembali dikerahkan secara berkala menggunakan alat otomatis, atau menghapus kode yang tidak lama terpakai dari basis kode yang lebih agresif. Sehingga, kegagalan teknisi dalam menyebarkan kode ke server dalam sebuah cluster tidak akan menyebabkan bencana IT tersebut.

solusi otomatisasi IT perusahaan

Mencegah Downtime

Kegagalan sistem yang tidak terencana merupakan mimpi buruk pada pekerjaan sysadmin. Lebih dari sekedar masalah itu sendiri, downtime adalah gejala yang mengindikasikan adanya masalah pada proses dan arsitektur TI. Alat otomatisasi TI dan perencanaan yang matang adalah jalan keluar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dapat menyebabkan kelumpuhan sistem, seperti:

  • Hutang teknis

    Banyak organisasi memiliki lapisan demi lapisan proses dan rutinitas. Beberapa diciptakan sebagai perbaikan “sementara”. Sementara yang lain adalah proses usang yang dulunya sah, dan sekarang hanya menimbulkan kekacauan. Tumpukan utang teknis seperti ini akhirnya menyebabkan kegagalan sistem, dimana penyebabnya akan jauh lebih sulit di analisa. Otomasi memberikan team IT Anda kemampuan untuk melakukan query terhadap infrastruktur IT perusahaan anda, menentukan apa yang sebenarnya Anda miliki, dan memulai pemangkasan dan memperbaiki sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis saat ini.

    Otomasi TI juga memungkinkan untuk melakukan pergeseran remediasi konfigurasi sistem secara teratur dan otomatis. Sehingga Anda dapat mengurangi banyak utang teknis dengan melakukan otomatisasi.

  • Kurangnya koordinasi

    Hal ini menyebabkan perubahan menjadi tidak terkendali. Apakah Anda memiliki daftar perubahan kontrol atau tidak, Anda tetap harus mampu mengendalikan dan memeriksa perubahan secara terstruktur. Anda perlu memilki tahapan cara dalam melakukan perubahan sebelum dilaksanakan, dan secara otomatis melakukan review terhadap kode. Mengelola perubahan dalam spreadsheet akan sulit dan sangat rawan kesalahan. Anda membutuhkan alat kontrol versi untuk dapat melakukan koordinasi dengan benar, terutama karena infrastruktur dan perangkat lunak menjadi semakin kompleks.

  • Tidak adanya penyiapan reproduksi server

    Dengan mengotomasi setup server fisik dan mesin virtual, Anda menghilangkan kesalahan manual dan mendapatkan keuntungan seperti:

    • Kemampuan untuk mengatur pengembangan, pengujian dan pementasan lingkungan yang secara akurat mencerminkan lingkungan produksi di mana perangkat lunak akan berjalan. Sehingga kode yang bekerja pertama kalinya itu dapat dimasukkan ke dalam produksi.

    • Kemampuan untuk mengelola infrastruktur TI Anda dengan jenis yang sama dari insinyur perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola alur kerja mereka yang kompleks. Pengelolaan TI menjadi lebih kompleks, karena inovasi seperti virtualisasi dan cloud (hyperconvergence), alat manajemen perangkat lunak yang sama (seperti kontrol versi) semakin diperlukan untuk administrasi sistem yang dapat berguna dalam pekerjaan pengembangan perangkat lunak. Pendekatan ini untuk manajemen TI sering disebut infrastruktur sebagai kode (Infrastructure as Code).

  • Tidak adanya pengujian dan validasi otomatis

    Menggunakan alat pengujian dan validasi otomatis yang dikombinasikan dengan manajemen konfigurasi dapat membantu Anda memastikan pengujian terhadap hal-hal yang penting seperti menentukan tahap pembangunan yang tepat, dan pada lingkungan yang sesuai untuk produksi. Perlu disebutkan di sini bahwa rencana untuk pengujian harus dirancang tepat ke dalam proses pembangunan.

Perbedaan antara downtime dan waktu pemulihan sering mencolok. Pada tahun 2016 sebuah survei mengenai DevOps dari 4.600 profesional IT menemukan bahwa: organisasi yang melakukan otomatisasi dan orkestrasi infrastruktur teknologi informasi memiliki tingkat kegagalan tiga kali lebih rendah yang dapat disebabkan karena perubahan, dan mereka pulih 24 kali lebih cepat dari kegagalan sistem.

Kemudahan penegakan kebijakan

Anda dapat memiliki semua kebijakan yang Anda inginkan di sekitar sistem dan software perubahan. Namun tanpa visibilitas ke dalam akan sangat sulit untuk melihat kenapa, kapan, dan oleh siapa perubahan tersebut dilakukan. Untuk itu, Anda perlu alat yang dapat memeriksa sistem Anda. Alat tersebut perlu ditambahkan pada alat kontrol versi untuk memberikan catatan perubahan. Dengan dashboard yang mudah dimengerti dan pelaporan otomatis, visibilitas akan semakin mudah. Sehingga Anda dapat berbagi informasi tentang sistem dan kepatuhan kebijakan kepada rekan-rekan di seluruh organisasi.

Kemampuan dalam mensimulasikan perubahan sebelum dilaksanakan, memungkinkan Anda untuk menilai – dan melaporkan – apa dampak dari perubahan yang akan dilakukan. Ini akan membantu Anda mempertimbangkan kembali dan mengubah kebijakan yang mungkin tidak bekerja sebagaimana dimaksud, atau mungkin sudah usang. Anda dapat lebih mudah membuat penegakan kebijakan dengan membangun ulasan, kontrol akses, manajemen VM dan lebih berfokus ke infrastruktur Anda sendiri.

Visibilitas, kemudahan audit dan akuntabilitas

Otomatisasi IT dengan pelaporan yang baik memungkinkan Anda melihat keadaan sistem Anda setiap saat dan menentukan apakah semua berjalan sebagaimana mestinya. Ketika perubahan dibuat, setiap penyimpangan atau kesalahan akan cepat terdeteksi dan muncul di laporan. Pelaporan yang kuat juga memudahkan Anda untuk menunjukkan kepada auditor internal maupun eksternal mengenai pengelolaan sistem sesuai dengan praktik terbaik mengikuti persyaratan industri dan peraturan apapun yang berlaku untuk domain bisnis Anda.

Misalnya, auditor kepatuhan biasanya membutuhkan sejumlah besar pengaturan khusus, seperti pengaktifan SSL suite cipher, atau mana pengguna berwenang untuk login ke sistem tertentu. Auditor di sejumlah bidang menghargai laporan terperinci, kemudahan pembacaan laporan yang dapat menjadikan pekerjaan mereka lebih mudah. Kode manajemen konfigurasi berfungsi sebagai dokumentasi infrastruktur Anda. Dokumentasi ini menjadi penting dalam hal berbagi pengetahuan dengan seluruh tim IT (Ops), bagian QA dan bagian Development (Dev).

[adsenseyu5]

KEMUNGKINAN MEMPREDIKSI

Kinerja yang konsisten memberikan tim manajemen kemampuan untuk merencanakan dengan keyakinan. Sehingga menyediakan platform yang stabil di mana hal-hal baru dapat dikembangkan lebih cepat berkali-kali lipat. Selain itu, dengan otomatisasi TI, team DevOps lebih dapat memproduksi rilis yang lebih berkualitas. Dengan kemampuan pengenalan masalah lebih dini, pengujian dapat dilakukan lebih aman. Sehingga saat kode di uji secara langsung pada sistem, otomatisasi TI dapat langsung memproses pencegahan fail over terhadap sistem. Kini para pengembang dan pengelola IT dapat menarik napas lebih lega dari sebelumnya.

Konsistensi

Jika banyak hal yang dilakukan dengan cara berbeda, ini karena faktor manusia. Ketika server disiapkan secara manual, setiap hal terkait akan diatur sedemikian unik. Bahkan ketika salah satu sysadmin set up semua server dalam sebuah cluster, ada kemungkinan besar akan ada variasi yang tidak sadari. Jika Anda menggunakan skrip shell atau master-image untuk penyediaan server baru, dengan perubahan berikutnya dilakukan secara manual, server tersebut dapat berjalan sama, tetapi mereka akan mengalami “konfigurasi drift” saat perawatan manual.

Inkonsistensi yang dihasilkan tersebut akan sangat menyulitkan dalam memecahkan masalah operasional. Inkonsistensi juga membuat sulit untuk satu admin dalam membantu yang lain, atau untuk cadangan staff jika ada yang sakit atau cuti kerja. Konfigurasi yang tidak konsisten juga bisa membuat otomatisasi menjadi tidak efektif, bahkan sangat berbahaya. Jika Anda memiliki sistem yang unik, Anda tidak dapat memprediksi perubahan otomatis apa yang akan benar-benar dapat dilakukan, sehingga dalam beberapa hal, Anda tidak dapat mengetahui dengan jelas ketika Anda menerapkan otomatisasi script.

Dalam pengembangan perangkat lunak, variasi yang disebabkan oleh perubahan manual hampir mustahil untuk dapat dilakukan pengujian dan pementasan lingkungan yang benar-benar sama dengan produksi. Hasil dari proses pembangunan yang cacat adalah pemborosan waktu, dan kode disampaikan akan memiliki kesalahan. Ini disebabkan karena identifikasi kesalahan tidak dapat dilakukan sebelum penggelaran produksi.

Komputer menjalankan tugas-tugas yang sama dengan cara yang sama setiap waktu. Mereka tidak mendapatkan inspirasi untuk melakukan sesuatu dengan cara yang lebih elegan atau efisien, dan mereka tidak bosan dan lalai. Jadi menggunakan otomatisasi dapat mempermudah dalam membangun metode standar dan protokol untuk melakukan pekerjaan IT. Perusahaan juga perlu menggandeng konsultan IT yang lebih berpengalaman untuk melakukan otomatisasi.

Anda dapat mengandalkan dengan keyakinan pada hasil proses, karena mereka dapat diprediksi. Ketika Anda memperbarui kunci lisensi, misalnya, Anda tahu itu tidak akan menyebabkan pemadaman setengah hari dalam sistem. Dan jika update tidak memecahkan sesuatu, Anda dapat memutar kembali ke keadaan sebelumnya (rollback). Hal ini dimungkinkan jika menggunakan sistem kontrol versi dalam hubungannya dengan perangkat lunak manajemen konfigurasi.

Konsistensi juga sangat penting dalam melakukan skala terhadap infrastruktur. Scaling berarti tidak hanya menambah mesin. Scaling juga berarti menambahkan kompleksitas yang lebih dari sebelumnya. Inkonsistensi akan memperluas kesulitan secara eksponensial karena meningkatnya kompleksitas, dan menyebabkan lebih banyak masalah serta lebih banyak pekerjaan. Konsistensi yang disediakan oleh otomatisasi IT adalah keuntungan kunci ketika bisnis berkembang. Oleh karena itu, otomatisasi TI dapat dianggap sebagai langkah strategis perusahaan.

Kualitas kode yang lebih baik

Jika perusahaan Anda menulis atau mengkustomisasi perangkat lunak, Anda mungkin pernah mendengar, “Yah, itu bekerja pada mesin saya.” Dengan otomatisasi dan orkestrasi IT yang menggunakan beberapa perangkat lunak manajemen konfigurasi, Anda dapat mengkonfigurasi setiap lingkungan yang merupakan bagian dari pengembangan perangkat lunak dan saluran pipa pengiriman untuk memastikan pencerminan lingkungan produksi secara akurat. Dari laptop pengembang untuk pengujian, jaminan kualitas dan pengalaman pengguna, semuanya bisa dilakukan dan harus terlihat seperti lingkungan “live” di mana pelanggan Anda (atau pengguna internal) benar-benar akan menggunakan perangkat lunak. Hal ini sering disebut sebagai “live-testing” dalam kerangka kerja DevOps.

Satu catatan di sini: Mungkin ada alasan yang baik untuk tidak membuat replikasi dari produksi untuk tujuan pengembangan dan pengujian. Misalnya, dalam pengembangan dan pengujian lingkungan, mungkin Anda merasa tidak perlu memasukkan data pelanggan, atau data sensitif lainnya. Ketika pengembang dalam bereksperiman tidak memiliki lingkungan produksi yang mirip aslinya, banyak masalah tidak bisa muncul sampai setelah mereka telah menyerahkan kode ke tim yang bertanggung jawab untuk penyebaran produksi (Ops Team). Hal ini biasanya menyebabkan kedua masalah teknis dan gesekan antara rekan-rekan dan departemen.

Dengan manajemen konfigurasi, banyak bug dan masalah lainnya dapat dideteksi cukup awal dalam proses pengembangan perangkat lunak. Otomatisasi TI dapat menyelamatkan semua orang dari pemborosan waktu akibat pengujian kode yang bermasalah pada sistem.

Administrator sistem dapat belajar dari pengembang, juga. Menggunakan perangkat lunak manajemen konfigurasi, Anda dapat melacak perubahan pada konfigurasi dengan memeriksa ke sistem kontrol versi Anda. Sama seperti Anda memeriksa kode software itu sendiri ke kontrol versi.

Pemulihan lebih cepat

Respon insiden adalah salah satu bagian yang paling menyebabkan stres para pekerja IT. Otomatisasi TI dapat secara signifikan mengurangi tekanan dengan membuatnya layak untuk mempercepat penggantian server yang gagal secara penuh, jadi bukan dengan pemecahan masalah terlebih dulu. Jika dibutuhkan sistem otomatis, Anda hanya perlu satu jam untuk menyebarkan server baru atau VM dari awal, yang dapat memberikan batasan waktu downtime dan pemulihan layana. Solusi disaster recovery pada sebuah fasilitas colocation server sangat berguna untuk menurunkan waktu downtime dan waktu pemulihan, terutama jika Anda belum mengetahui penyebab kegagalan tersebut. Perusahaan yang sudah menggunakan otomatisasi memiliki tingkat kegagalan 3x lebih rendah dari rekan-rekan mereka yang berkinerja rendah, dan mereka pulih 24 kali lebih cepat, menurut sebuah laporan penelitian DevOps di tahun 2016.

Ada dua metrik kunci untuk melacak kegagalan sumber daya dan downtime: frekuensi dan waktu pemulihan (MTTR: Mean Time To Recover). Metrik terakhir ini secara tradisional diabaikan, karena ada keyakinan semu bawah pemadaman listrik akan selalu dapat diatasi. Namun, kebanyakan perusahaan startup yang dimulai dari era virtualisasi dan cloud computing – seperti Etsy, misalnya – lebih berkonsentrasi pada peningkatan MTTR. Laba atas investasi untuk meningkatkan kemampuan respon jauh lebih tinggi daripada menghabiskan waktu dan sumber untuk mencoba merencanakan setiap skenario kegagalan yang mungkin terjadi.

Penyebab kegagalan sebenarnya jauh lebih mudah dilakukan pada lingkungan virtual. Pemecahan masalah dapat menjadi lebih frustasi ketika setiap node dalam sebuah cluster serba berbeda. Ini dapat menyulitkan untuk mengetahui mana dari segudang perbedaan yang menyebabkan satu node gagal sementara yang lain terus bekerja. Perbedaan yang melekat ini sama antara server yang dibangun secara manual dan membuatnya hampir mustahil untuk secara akurat menguji perbaikan sebelum Anda menempatkan mereka ke dalam produksi.Ini dikarenakan team IT tidak bisa yakin apakah lingkungan pengujian dapat persis akurat seperti lingkungan produksi. Otomatisasi TI dapat menghilangkan ‘gap‘ tersebut.

Kelincahan dan Tingkat Keyakinan

Kemampuan dalam mengidentifikasi sistem mana saja yang menjalankan jenis tertentu dari perangkat lunak juga penting dalam penetapan rencana remediasi Anda (rencana peningkatan yang didasarkan dari masalah yang terjadi). Untuk satu hal, maka Anda dapat menargetkan sistem yang paling penting untuk bisnis Anda pada putaran pertama update. Setelah Anda memiliki rencana remediasi, kemampuan untuk melaksanakannya secara andal dan tanpa kesalahan jelas penting dalam mengamankan infrastruktur teknologi informasi di perusahaan Anda.

Respon yang cepat terhadap isu kerentanan software

Saat sebuah isu kerentanan baru saja diumumkan, seberapa cepat Anda dapat mengidentifikasi server Anda yang mana yang sedang menjalankan software tersebut?. Setelah itu anda akan berusaha mengupdate software melalui pengujian dan pengendalian perubahan. Kemudian apakan anda yakin dapat melaporkan bahwa semua sistem telah di patch ?. Dapatkah Anda membuat laporan mengenai berapa lama sistem terkena dampak kerentanan tersebut ?.

Sebagian besar alat otomatisasi TI yang paling banyak digunakan para profesional IT, memiliki jawaban yang baik untuk masalah instalasi pembaruan perangkat lunak pada sejumlah besar sistem. Dan team IT juga harus mampu menarik laporan yang dapat dibagi ke semua orang di tim, baik bagi yang membutuhkan atau ingin melihat apa yang telah dilakukan dalam memulihkan kerentanan.

Skalabilitas

Scaling layanan akan sering mengekspos kelemahan dalam desain sistem Anda. Bahkan, jika skala tidak menimbulkan masalah sama sekali, over-provision yang bukan merupakan hal yang baik dapat terjadi.

Pada saat perekonomian mulai pulih, gelombang panjang teknologi multiplexing memungkinkan untuk mendapatkan kapasitas lebih dari serat optik. Miliaran dolar terbuang yang sebetulnya bisa diinvestasikan dalam sesuatu yang bermanfaat.

Penambahan kapasitas mempengaruhi orang, bukan hanya sistem. Ketika sebuah organisasi bisnis dan infrastruktur TI berkembang, mempekerjakan lebih banyak orang jarang menjadi bagian dari rencana. Bahkan, sebagian besar organisasi mengandalkan kelompok yang sama dari orang ada, yaitu dengan menambah beban kerja admin TI. Para CEO, CIO, CTO sebaiknya memahami bahwa scaling tidak hanya berarti pada lebih banyak mesin untuk dikelola, tapi ini juga berarti secara eksponensial kompleksitas akan meningkat.

Otomatisasi IT memungkinkan untuk mengelola beban kerja tambahan. Hal ini memungkinkan Anda untuk menguji skala. Anda dapat lihat apakah akan dapat menambah kapasitas dengan cepat pada saat terjadi beban penggunaan puncak. Apalagi jika mendadak tiba-tiba perusahaan Anda mendapat ulasan produk di televisi dan situs online terkemuka.

Banyak perusahaan saat ini yang beralih ke layanan cloud untuk menambah kapasitas secara cepat. Mereka tidak perlu menginvestasikan begitu banyak modal dalam peralatan. Hal ini memerlukan sistem otomasi yang memungkinkan pengelolaan infrastruktur fisik dan virtual secara bersama-sama. Anda juga perlu visibilitas dimana cloud berjalan, dan untuk tujuan apa, sehingga Anda dapat mematikan setiap yang tidak diperlukan . Tentu saja, lebih baik untuk mematikannya secara otomatis sesuai dengan kebijakan dan aturan yang anda ditetapkan. Ini dapat mencegah perusahaan dari pemborosan.

Bahkan perusahaan yang tidak menggunakan server cloud untuk infrastruktur inti bisa mendapatkan keuntungan secara signifikan. Misalnya, dengan membuat infrastruktur tes pada sistem cloud. Kemampuan server penyediaan otomatis membuatnya layak untuk menguji dalam skala sebelum masuk ke produksi. Memberikan pengembang kemampuan untuk menjalankan pengujian sementara pada infrastruktur dapat mencegah beban kejutan selama penyebaran produksi.

Tapi jika Anda sudah memberikan pengembang kemampuan untuk memulai “salinan ukuran penuh dari infrastruktur produksi“, baik dengan penyedia layanan cloud atau di pada sistem cloud di internal perusahaan anda sendiri, perusahaan Anda akan dapat mengembangkan lebih cepat, menetapkan persyaratan hardware yang lebih realistis untuk aplikasi, dan menghindari masalah dengan kinerja dan skala setelah perangkat lunak masuk ke dalam produksi. Provisioning dan konfigurasi alat manajemen otomatis dapat memberikan kemampuan yang lebih berguna pada tim pengembangan perangkat lunak.

Keyakinan untuk melakukan peningkatan.

Konsistensi, prediktabilitas dan pengulangan bahwa otomatisasi TI menyediakan memungkinkan Anda dan tim dapat lebih percaya diri dalam hasil dari proses. Keyakinan tersebut dapat memberikan kesempatan untuk melakukan apa yang paling dianggap penting oleh para sysadmin. Semisal, perencanaan dan pembangunan sistem dan interaksi antara mereka, dan melihat efek positif pada bisnis. Semakin hari, semakin sedikit staff IT yang bersedia menghabiskan sepanjang hari berurusan dengan hutang teknis, inkonsistensi dan kesalahan.

Software otomatisasi TI yang mengekspresikan “infrastruktur sebagai kode” memungkinkan Anda untuk membangun sesuatu. Anda dapat bergantung pada keandalan yang sudah dibangun, dan mencoba ide-ide baru untuk mendapatkan efisiensi yang lebih signifikan. Anda dapat mengikat sumber data bersama yang berbeda untuk merespon pemahaman baru tentang bisnis Anda dan pelanggan (change and lean management). Anda dapat meneliti dan memperkenalkan teknologi baru yang akan membantu bisnis mendapatkan keunggulan kompetitif. Anda punya waktu untuk membaca, bereksperimen, belajar dan meningkatkan kelincahan infrastruktur untuk mendukung bisnis.

 

Advertisement

Kategori

Powered by

digital marketing specialist
Jasa SEO Indonesia Terbaik

Artikel Terkait

Pin It on Pinterest

Share This